Pages

Labels

Jumat, 19 Agustus 2011

25 Gram Sabu Disembunyikan Didalam Magnet

SLEMAN –- Sat Narkoba Polres Sleman berhasil menggulung tiga orang kurir sabu. Barang bukti yang diamankan berupa belasan paket sabu seberat 25 gram beserta bong atau alat penghisap sabu.
Kasat Narkoba Polres Sleman, AKP Widy Saputra mengungkapkan, penangkapan kurir sabu ini diawali pada Kamis (28/7) lalu saat petugas mengamankan Ti dan Ar di Stasiun Tugu Yogyakarta. Dari tangan keduanya, Polisi mengamankan 11 paket sabu siap jual.
“Kemudian kami kembangkan lagi hingga akhirnya Minggu (31/7) kemarin ini kami tangkap S yang juga kurir sabu di wilayah Plemburan Jalan Ringroud Utara,” ungkapnya saat ditemui di Mapolres Sleman, Senin (1/8).
Widy menambahkan, antara Ti, Ar dan S, ternyata tidak saling kenal dan tatap muka. Semuanya digerakkan melalui alat telekomunikasi. “Meski sama-sama sebagai kurir sabu, namun mereka tidak kenal satu sama lain,” imbuhnya.
Menariknya, terang Widy, modus penyimpanan sabu tergolong baru, yakni dengan membuat kotak magnet yang ditempelkan di bagian besi sepeda motor atau mobil. “Sabunya itu dimasukkan dalam magnet dan ditempelkan ke bagian besi di sepeda motor. Kalau tidak cermat, sulit diketahui. Jadi, penyimpanan model ini termasuk unik dan baru pertama kami temukan,” paparnya.
Sabu seberat 25 gram ini ditaksir seharga Rp 35 juta. Dimana harga di pasaran tiap gramnya mencapai Rp 1,3 juta. “Sebagian sudah dibungkus dalam paketan kecil-kecil. Sebagian lagi hanya dibungkus di dalam bungkus rokok,” tambah Widy.
Kini, ketiga kurir sabu ini ditahan di Mapolres Sleman. Mereka diancam dengan Pasal 112 dan 127 KUHP dengan penjara minimal 5 tahun dan maksimal 12 tahun. “Kalau melihat barang bukti yang diamankan, bisa jadi majelis hakim akan menjatuhkan hukuman yang berat,” pungkas Widy.

Satpol PP Membutuh Perda Untuk Tindak Salon Plus

SLEMAN — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengaku kesulitan untuk menindak praktek prostitusi berkedok salon dan salon plus karena belum memiliki Peraturan Daerah yang mengatur hal itu.
“Kebutuhan Perda prostitusi mendesak padahal di Kabupaten Bantul sudah ada. Kami butuh Perda untuk mengungkap praktek prostitusi di salon ini,” kata Kepala Seksi Penegakan Perundangan Satpol PP Sleman, Ign Sutanto kepada Wartawan, Minggu (7/8).
Dia mengaku berulangkali menerima laporan dari masyarakat namun tidak maksimal saat melakukan penertiban dan tidak menemukan kegiatan perzinahan. Selain itu, tidak bisa mengusut tuntas karena tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan seperti Kepolisian.
“Kami akan menutup salon kalau sudah menemukan pelanggaran. Tahun lalu sudah menetup beberapa salon karena menemukan kondom. Namun, tidak bisa menyelidik dan dalam setiap operasi yang diperiksa adalah izin gangguan (HO). Kami tetap menindaklanjuti laporan dari masyarkaat,” tegasnya.
Bahkan, katanya Satpol PP sudah mengumpulkan pengusaha salon dan restoran untuk mensosialisasikan operasional selama puasa.

Oglek Seni Tari Yang Atraktif Dari Kulonprogo

YOGYA – Tarian Oglek khas Tuksono Taruban Sentolo Kulonprogo dibawakan dengan atraktif oleh kelompok Langen Budoyo dalam pementasan seni tradisi di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Minggu (24/4). Salah satu tari kesenian rakyat tradisional yang dipentaskan secara berkelompok selama 45 menit ini, mengajak penonton untuk hidup rukun dan mengajarkan saling menghargai perbedaan dalam hal apapun.
Pimpinan Kelompok Langen Budoyo Tukono Taruban Sentolo, Sudiwiyono mengatakan asal mula kesenian ini lahir dari punahnya jathilan yang menggunakan barongan di Kulonprogo. Tarian yang menggunakan kuda kepang ini lahir dan mulai dikenal sejak tahun 1953 silam. Tarian ini identik dengan gerakan tari pacak jonggo dimana para penarinya menggunakan iket kepleng, jarik sapit urang, celana panji dengan mengendarai kuda kepang bersenjatakan pedang bambu.
“Tarian ini seperti dalam pentas tari jathilan. Hampir selalu ada penari yang mengalami trance atau kesurupan. Ini merupakan daya tarik tersendiri,” katanya saat ditemui sebelum pementasan di Taman Budaya Yogyakarta, Minggu (24/4).
Sudiwiyono menjelaskan tarian ini menggunakan seperangkat alat musik tradisional berupa 3 terbang besar, 1 terbang kecil, 2 bende, 1 kendang, 1 gong, dengan sistem nada slendro.
Seiring dengan perkembangan jaman, musik atau gendhingnya dapat menyesuaikan atau dengan gendhing kreasi baru yang tentunya tidak mengubah gerakan dasar tarian ini.
Mengenai inti alur ceritanya, menurut dia, tarian ini mengambil kisah dari Babad Panji Asmoro Bangun yang mengkisahkan para prajurit yang berperang dalam perebuatan tahta kekuasaan antara Aryo Penangsang dan Raden Sutawijaya yang pada akhirnya dimenangkan Raden Sutawijaya.
Biasanya Oglek ini ditampilkan saat ada acara di desa-desa seperti pernikahan, kelahiran anak ataupun hajatan lainnya. “Mereka tampil untuk memeriahkan acara dan yang lebih penting lagi, penampilan mereka ini sangat mengunggulkan rasa kekeluargaan dan bukan materi,” pungkasnya.

Terindikasi Korupsi Pak Dukuh Wijilan Kulonprogo Dilaporkan Ke LBH

YOGYA – – Perwakilan warga dari dusun Wijilan, desa Wijimulyo Nanggulan Kulonprogo, mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Selasa (2/8). Warga yang diwakili oleh ketua RW 13, Albertus Sukriswanto melaporkan indikasi korupsi yang dilakukan oleh Dukuh Wijilan pada proyek retribusi truk pengangkut pasir.
Sukriswanto menuturkan jika warga menemukan keganjilan pada laporan pendapatan 3 tahunan dari hasil uang retribusi truk. Keganjilan tersebut terlihat dari perbandingan penghasilan retribusi di wilayah dusun Wijilan dan dusun Setan yang sama-sama dilewati dan menarik retribusi truk pasir.
“Dukuh Wijilan (Tupon) disinyalir telah menggelapkan uang retribusi truk pasir. Karena setelah dilakukan penghitungan, seharusnya warga menerima penghasilan sampai Rp31.650.000. Namun hanya dibayarkan Rp14.240.000 sehingga ada selisih sampai Rp17.200.000,” ujarnya.
Menurutnya, retribusi yang diterapkan untuk satu truk pasir antara dusun Wijilan dan Setan adalah sama sebesar Rp10.000. Jumlah truk yang masuk ke tiap dusun juga sama karena sebelum memasuki dusun Wijilan, truk juga harus melalui dudun Setan.
Permasalahan ini sendiri, lanjutnya, telah dilaporkan ke pihak Polsek Nanggulan sejak bulan Juni lalu. Namun laporan tersebut hingga kini sama sekali tidak diproses maupun ditindaklanjuti. “Dukuh yang bersangkutan juga hanya memberikan janji untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tetapi hingga kini belum ada hasil,” katanya.
Kuasa hukum korban yang juga merupakan pembela umum LBH Yogyakarta, Aditya Johan menegaskan, atas adanya laporan tersebut, pihaknya akan dengan segera mengajukan surat ke Polsek Nanggulan, Kapolres Kulonprogo dan bahkan sampai ke Kapolda DIY maupun provost, agar laporan yang bersangkutan bisa diterima dan diproses secara hukum.
“Jika nantinya memang terbukti ada dugaan penyelewengan dana, maka yang bersangkutan akan dikenakan pasal penggelapan dengan hukuman penjara sampai 5 tahun. Kami akan melihat perkembangan sampai akhir bulan ini untuk paling tidak ada saksi yang diperiksa pihak kepolisian,” imbuhnya.

Transmigran Bantul Terlantar di Kalsel

BANTUL –- Nasib sejumlah kepala keluarga transmigran asal Kabupaten Bantul  yang ada di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan memprihatinkan. Lahan kerja yang diterima para transmigran tidak berfungsi baik akibat terkena banjir.
“Kini mereka tinggal atau menumpang di rumah warga setempat, karena selain lahan mereka tidak dapat diolah, rumah tinggal mereka hancur akibat terkena banjir yang melanda wilayah sekitar,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Didik Warsito di Bantul, Rabu (27/7).
Ia mengatakan, sebenarnya nasib sejumlah transmigran asal Bantul tersebut sudah dialami sejak banjir pada 2009, namun baru diketahui pada 2010 karena pernah ada kunjungan dari pemerintah setempat. “Kami bersama Bupati pernah berkunjung ke wilayah Tanah Laut, dan ingat ada sejumlah KK asal Bantul yang pernah dikirim ke Desa Sungai Pinang, namun setelah kami meninjau ternyata ada permasalahan yang dihadapi transmigran,” katanya.
Oleh sebab itu, kata dia seberapa memprihatinkan kondisi KK guna dicarikan solusi penyelesaian yang dihadapi transmigran agar nasib mereka semakin jelas. “Sebenarnya permasalahan yang dihadapi transmigran bukan karena tidak memperoleh lahan, namun karena lokasi yang ditempati tidak sesuai untuk permukiman, akibatnya mereka selama tiga tahun ini tidak berkembang,” katanya.
Menurut dia, empat KK transmigran tersebut meliputi 14 jiwa, mereka merupakan Transmigrasi Umum (TU) yang memperoleh lahan masing-masing seperempat hektare untuk permukiman dan satu hektare untuk lahan garapan. “Mereka saat ini hanya bekerja sebagai buruh serabutan, namun tidak dapat memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam akibat lahannya kurang subur untuk ditanami,” katanya.

Gaji PNS Gunungkidul Dipercepat Pembayarannya

WONOSARI — Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memajukan penerimaan gaji Pegawai Negeri Sipil di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk September menjadi 26 Agustus 2011 agar bisa berlebaran.
“Masing-masing bendahara SKPD bisa mengambil Surat Perintah Pencairan Dana (PS2D) pada Senin (22/8) berdasarkan Surat Edaran dari Menteri Keuangan RI, ” kata Kabag Humas Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Gunungkdiul Azis Saleh kepada KRjogja.com, Kamis (18/8).
Dia menjelaskan penerimaan gaji rutin dilakukan melalui rekening PNS di setiap bank atau bendahara SKPD sehingga bisa dimanfaatkan para PNS saat lebaran. Akhirnya, para PNS menerima gaji dua kali pada Agustus ini.
Pencairan gaji lebih awal mendapat respons positif dari para PNS karena sangat berarti dan tidak menerima THR. “Kami menyambut positif kebijakan Pemkab Gunungkidul terkait dengan penerimaan gaji PNS sebelum lebaran,”’ ungkap Suyanto salah satu PNS di Gunungkidul.

Hotel Grand Quality Sajikan Camilan Lezat

SLEMAN — Hotel Grand Quality Yogyakarta menawarkan aneka camilan nikmat nan mengenyangkan atau dimsum di Chinese Restaurant setempat. Bahkan, mendatangkan langsung chef dari Hongkong untuk menjaga cita rasanya.
Asisten Public Relations Manager Hotel Grand Qualiti, Tri Sutami mengatakan dimsum sering disantap bersama keluarga, sahabat hingga acara resmi bersama kolega. Sebagai camilan dimsum diolah dengan cara dikukus, direbus hingga digoreng. Karena itu manajemen menyediakan 70 macam dimsum yang dibuat oleh cheft asal Hongkong.
“Kalau di Indonesia semacam gorengan. Dimsum yang digoreng ada cumi rambutan, kalau dikukus ada siomai, bakpao dan hakau. Sedangkan yang direbus ada bintan dengan bahan utamanya udang hingga cumi-cumi,” jelasnya.
Tami menjelaskan para tamu bisa menikmati dimsum sesuai pilihan dengan harga Rp 17.500 – 19 ribu per porsinya. Harga itu belum termasuk diskon sepanjang tahun ini dan semakin nikmat jika disandingkan dengan Chinesse Tea tanpa gula.

Komroden Haro, Gelar Pameran di Taman Budaya

YOGYA — Pematung Komroden Haro menggelar pameran tunggal bertajuk Mencatat Batu di Galeri Taman Budaya mulai 6-14 Agustus 2011 dengan menampilkan 40 karya terbaik dengan berbagai karakter.
“Bagi Komraden sebongkah batu tidak sekedar karakter material namun karekter bentuk yang mengalihkan batu alam ke bahan lain. Karya patung terkesan kontradiktif dengan asal batu itu sendiri sehingga bisa menikmatinya,” kata Kurator Pameran, Rain Rosidi, Selasa (9/8).
Menurut Rain pada karya berjudul ‘Swiss Cream’ menampilkan potongan massif keju yang menyimbolkan kelembutan bahkan  sifat yang sangat kontras dengan batu sesungguhnya.
Sementara itu, Kamroden mengaku sulit saat menghadapi material batu alam asli sehingga harus mengalihkan ke karya lain. Lalu, menyelesaikan lagi tanpa bermaksud  menghentikan karya yang telah berjalan.
“Proses penggarapan karya tidak selalu sama, karena ini bagian dari dialog dengan karya ini. Terkadang untuk membuat satu karya tidak berhasil. Bahkan, di sisi lain mampu menggarap lima karya sekaligus,” tandasnya.

Irwanto Lentho Sang Pencukil

YOGYA –- Seniman yang mahir dengan teknik cukilnya, Irwanto Lentho menggelar pameran tunggalnya bertajuk ‘Sang Pecukil’ di Bentara Budaya Yogakarta (BBY) Yogyakarta dari Jumat (5/8) hingga sabtu (13/8) mendatang. Karya-karya yang disajikan berhasil menyuguhkan adegan fantasi yang berwarna-warni mengenai kehidupan sehari-hari.
Direktur BBY, Efix Effendi mengatakan garis-garis tipis yang dihasilkan oleh pisau cukilan Irwanto hanya satu sisi yang mendorong untuk menaruh hormat ketika memasuki karya-karyanya. Itulah karya-karya yang disuguhkan dengan warna tunggal nada, dengan tokoh-tokoh rekaan yang memberi kesan sebagai boneka serta narasi lengkap dengan ironi pesan-pesannya.
“Pameran ini merupakan muara dari terpilihnya Irwanto sebagai pemenang ke-2 Trienale Seni Grafis Indonesesia 2009,” ujarnya.
Kurator pameran ini, Aminudin TH Siregar mengatakan, karya-karya cukilan kayu Irwanto Lentho ini membuktikan kepiawaiannya mengeksplorasi salah satu teknik tertua dalam sejarah printmaking. Di tangan Irwanto, teknik cukilan kayu ini berhasil dimunculkan sebagai pekerjaan yang tidak hanya membuat mata terpukau pada kekaguman teknis tetapi sekaligus mengajak kita memaknai tema yang ditawarkan.
“Sang Pencukil secara ekpslisit membangun kesan heroik dan romantik, namun diluar konotasi itu secara implisit menyarankan sebuah pernyataan sikap yang hendak menegasikan posisi istilah di medan sosial,” ujarnya.
Secara umum, cukilan-cukilan Irwantho Lentho yang dicetak tunggal atau monoprint masih menarasikan pandangan personalnya terhadap dunia sekitar dengan memakai amsa-amsal yang mudah dicerna dan dinikmati. “Dia tidak meluapkan kerumitan kode yang seringkali menjebak seniman ke ruang pendiktean sosial yang depresif dan monoton, sebaliknya dia mengabarkan keceriaan dalam alam fantasinya,” katanya.
Diharapkan dengan hadirnya karya Irwanto ini akan semain menambah dinamika seni grafis Indonesia, khususnya DIY dengan keragaman praktik seni tidak saja berlangsung secara energik, tetapi menyisakan tempat bagi mereka yang mau menekuni jenis seni seperti cukilan kayu sederhana.

Video Mesum Diduga Karyawan PT SCI Beredar di Kulonprogo

Video Mesum Diduga Karyawan PT SCI BeredarKulonprogo. Video mesum yang diduga dilakukan oleh karyawan PT Sung Chang Indonesia (SCI) beredar melalui ponsel di kalangan warga sekitar lokasi pabrik yang ada di Dusun Tambak, Desa Triharjo, Wates, Kulonprogo. Video yang semula hanya beredar di kalangan karyawan PT SCI, namun sejak beberapa hari lalu sudah beredar ke masyarakat sekitar.
Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik itu terlihat sepasang laki-laki dan perempuan sedang melakukan perbuatan mesum layaknya hubungan suami-isteri di sebuah ruangan kosong. Video dibuat oleh orang ketiga yang merekam adegan tersebut dari arah atas melalui celah ventilasi udara.
Adanya dugaan pelaku adegan mesum merupakan karyawan perusahaan produsen wig tersebut karena pelaku perempuan masih mengenakan baju berwarna pink serupa dengan seragam PT SCI. Salah satu warga Dusun Tambak mengungkapkan, video itu mulai beredar ke warga sekitar sejak tiga hari lalu.
“Beredar di warga sekitar sejak tiga hari lalu, sebelumnya hanya beredar di kalangan karyawan PT SCI saja melalui handphone,” ungkap warga yang enggan disebut namanya tersebut.
Ketika dikonfirmasi, General Manager PT SCI Kulonprogo, Cho Han Hyun, mengatakan tidak tahu adanya video tersebut dan menyanggah bahwa pelaku dalam video tersebut merupakan karyawan di perusahaannya. Pihaknya juga terbuka serta mempersilahkan jika polisi akan melakukan penyelidikan terhadap video tersebut. “Kami tidak tahu, kalau mau polisi (melakukan penyelidikan) tidak apa-apa,” katanya didampingi stafnya, Nuri.
Nuri menambahkan, di perusahaanya memang ada seragam karyawan berwarna pink yang dipakai oleh mandor antar barang. Sedangkan karyawan laki-laki yang ada di perusahaan itu ada di bagian produksi, mekanik, serta sekuriti. Namun dia kembali menyanggah dan menyatakan bahwa pelaku video mesum tersebut bukan merupakan karyawan PT SCI Kulonprogo.
Nuri juga mengatakan, di gedung PT SCI Kulonprogo tidak ada ruangan yang tidak terpakai dan kebanyakan hanya satu lantai. “Yang jelas di SCI semua ruangan terpakai dan tidak ada gudang. Tidak ada yang tingkat, kebanyakan satu lantai,” tandasnya.(krjogja)

TKI Bantul terancam dipotong tangan

BANTUL—Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmirasi (Disnakertrans) Bantul Didik Warsito memastikan, TKI asal Trimulyo, Jetis, Sri Wahyuni yang terancam dipotong tangan di Arab Saudi tak terdata di lembaganya. Pasalnya, kata dia, sejak 2008 Pemkab Bantul menghentikan pengiriman TKI untuk pembantu rumah tangga.
Meski begitu, menurutnya, lembaganya segera berkoordinasi dengan Disnakertrans DIY. “Kemungkinan data tidak terekam, apalagi kalau berangkat bukan dari Jogja. Tapi bagaimanapun ini harus kami telusuri,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur DIY Sir Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Bantul Sri Suryawidati mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. “Saya malah belum dengar, dari mana berangkatnya, akan segera saya tanyakan ke Disnakertrans,” ujar Sultan usai peringatan HUT ke-180 Kabupaten bantul, Rabu (20/7).
Sri Surya Widati juga mengaku belum mengetahui kabar tersebut. “Saya belum tahu. Apalagi kami tidak pernah kirim TKI untuk pembantu rumah tangga, tapi ini segera saya tanyakan bagaimana pun dia warga Bantul,” katanya (harian jogja)

Heboh UFO di Patuk, Itu Hanya Isu

WONOSARI – Berita mengenai Unidentified Flying Object (UFO) yang sempat dilansir sejumlah media nasional tengah melintas di atas langit Patuk Kabupaten Gunungkidul pada hari Rabu (20/7) malam, dibantah tegas oleh sejumlah warga Desa Sambipitu, Putat, Nglegi, Patuk. Warga menyatakan, berita yang digembar-gemborkan beberapa media tersebut hanyalah pesawat terbang biasa jenis capung yang memang sering melintas di atas langit Patuk.
“Tidak ada satupun warga yang melihat UFO. Mereka hanya melihat pesawat terbang biasa,” kata Slamet (36) warga Desa Nglegi, Kamis (21/7).
Terpisah Kapolsek Patuk, Kompol Sumadi mengatakan, kabar tersebut masih simpang siur dan hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan langsung dari masyarakat. Pihaknya juga menduga, benda tersebut adalah pesawat terbang rendah. “Sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya UFO di Kecamatan Patuk,” tegasnya. (KRjogj)

Tertib Bayar Listrik, Meteran Malah Bongkar PLN

YOGYA – Kasus pemutusan aliran sekaligus pembongkaran meteran listrik oleh petugas PLN kembali terjadi dan merugikan seorang pelanggan, Daryanto Widagdo, Warga Gang Gambir Sawit, Karangsari, Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Menurut Daryanto, rumah itu memang dalam keadaan kosong namun setiap bulan selalu membayar listrik dengan nomor ID 5210802089097 itu tepat waktu. Namun, petugas memutus jaringan bahkan membongkar meteran dan sesuai dengan peraturan sebelum melakukan hal itu disertai pemberitahuan terlebih dulu.
“Pemutusan sambungan apalagi pembongkaran meteran bila pelanggan menunggak pembayaran dan didahului dengan pemberitahuan. Yang terjadi kemarin (Sabtu,13/8) tiba-tiba sambungan langsung diputus tanpa ada pemberitahuan. Ini sangat sewenang-wenang dan bentuk arogansi PLN sehingga merugikan konsumen,” katanya kepada KRjogja.com, Senin (15/8).
Daryanto menjelaskan peristiwa itu diketahui dari informasi tetangga sekitar dan pemutusan dilakukan oleh empat petugas PLN. Petugas hanya meninggalkan secarik kertas pemberitahuan pemutusan dan pembongkaran meteren yang ditandatangani Manager UP3 Yogyakarta Selatan, Willy Novananda Siregas. Namun, surat pemberitahuan pemutusan atas nama Achmad Heriyanto dengan nomor pelanggan 521082205070. “Saya sudah mengadukan masalah tersebut ke call centre PLN 123 dengan nomor aduan 9387.” (KRjogja.com)

Sultan Setuju Bandara Baru di Palihan Temon Kulonprogo

Konsep Bandara KulonprogoYOGYA – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyetujui pilihan lokasi Bandara Internasional Kulonprogo di daerah Palihan, Kecamatan Temon. Posisinya adalah di sebelah barat Kali Serang di antara Pantai Congot dan Pantai Glagah.
Tim konsultan dari PT Angkasa Pura I dan Kementerian Departemen Perhubungan akan segera melakukan studi kelayakan (feasibility study), guna mendapatkan kajian lebih lengkap dan pasti menuju realisasi proyek infrastruktur strategis ini.
Areal bandara nanti juga tidak akan tumpang tindih dengan lahan pertambangan pasir besi PT Jogja Magasa Iron (JMI). Keterangan ini diungkapkan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bappeda DIY, Gatot Saptohadi, akhir pekan lalu.
“Saat pertemuan bersama tim konsultan, Kemenhub, Ditjen Hubud, Bupati Kulonprogo, dan PT Angkasa Pura I di Kepatihan, Kamis (11/8), Sultan menyangka kalau dari hasil feasibility study, areal bandara sama dengan proyek eksplorasi biji besi,” kata Gatot Saptohadi kepada Tribun Jogja, Jumat (12/8) pagi.
Kepastian itu juga disampaikan Sekda Kulonprogo, Budi Wibowo. “Di sebelah timur Kali Serang, untuk proyek eksplorasi biji besi. Kemudian, Serang digunakan pelabuhan ikan. Bayangan Sultan, lokasi bandara ada di sebelah timur JMI, atau tumpang tindih dengan proyek PT JMI,” lanjut Gatot.
Pemerintah Provinsi DIY dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) rencana pembangunan bandara pengganti Bandara Internasional Adisutjipto di Sleman. Lahannya akan menggunakan tanah Puro Pakualaman.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Tommy Soetomo, beberapa waktu lalu mengatakan kondisi Bandara Adisutjipto dalam kurun 5-10 tahun ke depan akan mengalami pertumbuhan rata-rata penumpang sampai 10 persen per tahun.
Hal ini menimbulkan kekurangan kapasitas dan fasilitas bandara antara lain terminal, runway, taxiway, apron dan parkir kendaraan. Dari sisi jumlah, pada 2010 saja penumpang domestik mencapai 3.488.500 orang dan penumpang internasional 206.500 orang.
Sedangkan luas terminal domestik dan internasional yang ada saat ini hanya cukup untuk 1.050.000 penumpang per tahun. PT AP I akan menggandeng GVK, perusahaan India yang mengelola Bandara Internasional Mumbai dan Bangalore.(Tribunjogja)

SMP 2 kretek dan Suzuki Medan Jaya dibobol maling

BANTUL—Jelang lebaran, tindak kejahatan justru kian marak di Bantul. Dalam semalam, aksi perampokan terjadi di dua tempat, yakni di SMP 2 Kretek dan Dealer Suzuki Medan Jaya, Bantul. Masing- masing mengalami kerugian Rp87 juta dan Rp3,8 juta.
Di SMP 2 Kretek, 9 unit komputer dan 4 unit Liquid Crystal Digital (LCD) berbagai merk yang berada di ruang komputer ludes digasak maling. Namun perampok tidak membawa serta casing-nya. Perampok hanya mengambil hardware komputer seperti hardisk, motherboard, CD room, memory, dan VGA. Adapun power supply dibiarkan tertinggal di dalam casing.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Harian Jogja, kejadian ini diketahui oleh para siswa sebelum jam belajar mulai pada pagi hari tadi (18/8) sekitar pukul 07.00 WIB yang melapor kepada Kepala Sekolah SMP 2 Kretek, Dalhar. Siswa-siswa melaporkan jika casing-casing komputer teregeletak di lapangan dekat ruang komputer sekolah yang agak menjorok ke belakang. “Waktu itu saya menunggu siswa di depan gerbang sekolah. Lalu ada murid yang melapor sambil bawa CPU,” ungkap Dalhar dalam kesaksiannya pada penyidik Reskrim Polsek Kretek, Kamis (18/8).
Tak hanya SMP 2 Kretek, pencurian juga terjadi di Dealer Suzuki Medan Jaya, Klodran, Bantul yang diperkirakan terjadi Kamis (18/8) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Kasus tersebut baru diketahui pukul 08. 00 WIB, ketika seorang pegawai bernama Nova masuk kantor. Dia mendapati pintu ruangan administrasi sudah tercongkel. Ketika dicek ternyata uang setoran sparepart sebesar Rp3,8 juta di dalam lemari cabinet sudah raib. Brankas besi di lemari tersebut juga sempat dibuka, tapi gagal karena perampok tidak mengetahui nomor segelnya.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Wachyu Tribudi meminta agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya menjelang lebaran, kriminalitas bisa jadi meningkat. Tindakan kejahatan, katanya, dilakukan lantaran sulitnya untuk memenuhi kebutuhan untuk kepentingan hari raya.(Harian Jogja)

Gunungkidul kini punya bursa mobil bekas

bursa mobil bekas gunung kidulGUNUNGKIDUL— Kabar menarik bagi pelaku usaha bisnis mobil dan motor bekas di Gunungkidul. karena kini Setiap Sabtu pagi digelar bursa motor dan mobil bekas yang berlokasi di sepanjang Jalan Masjid Alun-Alun Wonosari .

“Kegiatan ini baru pertama ini kami rintis bersama Wahyu Mokas, paguyuban pengelola motor dan mobil bekas komplek Pemkab Gunungkidul rencananya akan rutin digelar setiap hari Sabtu mengisi hari libur lima hari kerja,” kata ketua panitia bursa mobil bekas Bambang Riyanto kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Menurut Bambang, acara tersebut terinspirasi dari bursa mobil di sejumlah kota besar lainnya yang selama ini memiliki prospek cukup baik. Di Gunungkidul, imbuh Bambang, terdapat sekitar 130 pelaku usaha bisnis mobil yang dapat dipertemukan melalui ajang bursa tersebut.

“Setidaknya melalui ajang ini penjual dan calon membeli bisa bertemu langsung tanpa perantara. Panitia pun tidak memungut biaya sepeserpun apabila terjadi transaksi di event burso mobil ini,” jelas Bambang yang juga PNS di Pemkab Gunungkidul.

 

Blogger news

Blogroll

About